Senyuman Sesaat
“Yang aku tahu cinta itu indah, namun apa yang kurasakan berbeda dari apa yang ku tahu. Apa yang salah dari cinta yang kurajut bersama dirinya? Apa karena dia yang tidak bisa mengerti diriku atau diriku yang tidak bisa mengerti dirinya?...”
Tak terasa air matanya
mengalir kembali setelah beberapa jam lalu Ruby hapus air mata tersebut dari
pipinya setelah ia memikirkan hal itu. Hari ini Ruby kembali bertengkar dengan
pacarnya. Dan pertengkaran tersebut sudah terjadi selama 2 bulan lamanya hingga
hari ini. Hati dan dirinya sudah merasa lelah mengahadapinya.
Sambil memandang
langit – langit kamar, Ruby mengingat semua kenangan indah bersama Rio. Saat
SMA Ruby berkenalan dengan Rio yang sekarang menjadi pacarnya. Saat awal - awal
terasa indah melewati hari - hari bersamanya. Hingga ia bertahan bersamanya
sampai lulus SMA. Namun saat Ruby kuliah pertengkaran ini terjadi tiada
akhirnya. Rio semakin gelap mata karena rasa takut kehilangan diri Ruby. Ruby
semakin dikekang. Rio semakin tidak percaya terhadap diri Ruby dan ucapan Ruby.
Saat bertengkar, berkali-kali Ruby selalu meyakinkan diri Rio kalau hatinya
hanya untuk Rio. Namun Rio tetap tidak bisa percaya. Hingga hati Ruby mencapai
titik jenuh mempertahankan hubungan ini.
Lalu sebuah getaran
meleburkan lamunannya. Handphone Ruby bergetar menandakan ada pesan masuk. Dan
dilihat dari nomor yang tidak dikenal. Ruby pun membaca pesan tersebut.
“Ruby” bunyi sms itu.
“Iya, ini siapa ya?”
Ruby membalas.
“Ini gue Reza temen
sekampus lu” Balasnya.
“Oh, ada apa ya?” Balas
Ruby.
“Gue mau kenal lu
Ruby” Balasnya.
Percakapan itu pun
berlangsung dengan asyiknya. Hingga esok paginya di kampus, Reza pun
memperkenalkan dirinya. Ruby dan Reza pun menjadi teman baik. Hingga Ruby
merasakan suatu hal bahwa hatinya sudah tidak seburuk seperti saat ia
bertengkar dengan Rio. Hatinya merasa baik dan sembuh setelah kedatangan Reza
di kehidupannya. Entah hal ini jahat atau tidak, Ruby merasa nyaman dengan
keadaan yang saat ini. Ruby tidak selalu mengeluarkan air matanya karena pertengkarannya
dengan Rio dan Ruby merasa bahagia.
Namun masalah pun
terjadi, saat Ruby sedang jalan dengan Rio, handphone Ruby berbunyi menandakan
ada pesan dan saat itu Rio yang membuka dan membaca pesan tersebut yang
ternyata pesan dari Reza. Rio pun marah besar karena Ruby sudah berhubungan
dengan pria lain. Karena selama ini Ruby hanya boleh berhubungan dengan Rio
atau keluarganya. Ruby pun hanya bisa diam dan meminta maaf atas kesalahannya.
Namun Rio tetap marah terhadapnya dan hal ini membuat hubungannRuby dan Rio
semakin merenggang. Reza pun menjadi ikut serta dalam pertengkaran Ruby dan
Rio. Ruby hanya bisa menangis, entah apa yang harus dirasakan. Apa Ruby harus
merasa bersalah atau merasa senang karena sudah balik menyakiti hati Rio?
Masalah ini pun terjadi
hingga berhari – hari lamanya. Hati dan pikiran Ruby selalu memikirkan
hubungannya dengan Rio dan hubungannya dengan Reza. Siapa yang harus dia pilih,
Rio yang sudah bersamanya 3 tahun atau Reza yang sudah memberikan kebahagiaan
saat diat terpuruk ? Pikiran itu selalu memutar di otaknya. Lalu Handphone Ruby pun berbunyi menandakan
ada pesan dan ternyata pesan dari Reza.
“Ruby maafin gue ya
udah merusak hubungan lu dan Rio. Seharusnya setelah lu bilang punya cowo, gue
harusnya tinggalin lu. Gue mohon lu jangan sampai mengakhiri hubungan lu dengan
Rio. Lebih baik gue yang mengalah. Makasih ya udah kasih semangat buat kuliah
ke gue. Gue udah punya keputusan buat berhenti kuliah dan kerja aja. Doain gue
sukses ya Ruby.”
Ruby pun semakin sedih
membaca pesan tersebut. Menurut Ruby, Reza bukan benalu yang merusak
hubungannya dengan Rio namun dia adalah malaikat yang datang memberi senyuman dalam
kehidupannya. Ruby pun tidak membalas pesan dari Reza. Ruby hanya bisa terdiam
dan menangis dengan kata - kata Reza.
Keesokan paginya di
kampus, Reza tidak terlihat batang hidungnya. Dalam hati Ruby, “Kemanakah dia?
Apakah pesan kemarin adalah benar? Aku merasa kehilangan. Apa rasa ini yang
dinamakan cinta? Atau ini hanya kebutuhan. Tapi aku sangat membutuhkan ia saat ini.”
Ruby pun akhirnya
menyadari bahwa Reza sudah tidak kuliah dikampusnya setelah beberapa hari Reza
tidak masuk kelas. Ruby pun akhirnya kembali di kehidupannya yang permasalahan
bersama Rio belum selesai. Hati Ruby berkata, “Terima kasih Reza telah memberikan
ku senyuman dan kebahagiaan saat aku terpuruk. Aku bakal kabulin permohonanmu
untuk mempertahankan Rio dikehidupanku. Andai kamu masih kuliah bersamaku,
mungkin aku lebih tegar menghadapi ini semua. Namun aku harus sadar bahwa
kebahagiaan sesaat tidak selalu bisa menggantikan kebahagian yang telah lama ku
rajut bersama Rio.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar